Disusun Oleh :
Miftachul Surun
(14211471)
3EA04
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga paper ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Saya
juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Mujiana selaku dosen dalam
mata kuliah perilaku konsumen yang telah membimbing saya dalam pembuatan paper
ini.
Harapan saya semoga paper ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi paper ini sehingga kedepannyadapatlebihbaik.
Tugas paper ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan paper ini.
Harapan saya semoga paper ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi paper ini sehingga kedepannyadapatlebihbaik.
Tugas paper ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan paper ini.
Jakarta, 23 Januari 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Konsumen
sebagai suatu faktor penting bagi produsen sebagai acuan dalam menghasilkan
suatu produk yang dibutuhkan konsumen. Dengan memahami perilaku konsumen, para
produsen bisa menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen dan tentunya
bisa mendapatkan keuntungan yang lebih apabila mencapai atau bahkan melebihi
target penjualan. Namun pada kenyataannya para produsen terkadang kurang
berorientasi pada konsumen bahkan cenderung tidak memperhatikan kepuasan konsumen
sebagai tujuan utama pemasaran produknya. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri
bahwa akan tetap ada taraf ketidak puasan konsumen terhadap suatu produk yang
di produksi oleh produsen. Maka itu setiap produsen yang baru ataupun yang
sudah lama berkecimpung di dunia pemasaran harus mulai menerapkan konsep
pemasaran yang berorientasi pada konsumen, tentunya mengutamakan kepuasan
setiap konsumen.
Disini juga
mengingatkan bahwa konsumen merupakan aset utama yang paling berharga bagi
setiap produsen. Maka apabila sebagai produsen bisa memberikan yang terbaik
kepada konsumennya, tentunya konsumen juga akan memberikan yang terbaik bagi
produsen terutama dalam hal pemasaran produknya seperti halnya merekomendasikan
suatu produk kepada rekan-rekan kerjanya.
1.2.Rumusan
Masalah
Seperti yang sudah
dijelaskan pada latar belakang di atas, penulis mengambil rumusan masalah
sebagai berikut :
o Apa pengertian produsen?
o Apa pengertian perilaku
konsumen ?
o Apa saja tipe-tipe perilaku
konsumen ?
o Apa jenis-jenis teori
perilaku konsumen ?
o Apa manfaat perilaku
konsumen ?
o Apa faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen ?
o Mengapa produsen perlu
mengamati perilaku konsumen ?
1.3.Tujuan Penulisan
Sesuai yang diuraikan pada
latar belakang dan rumusan masalah di atas, penulisan ini bertujuan untuk :
o
Memahami manfaat perilaku konsumen.
o
Mengetahui pengertian dan pemahaman perilaku konsumen.
o
Mengetahui jenis-jenis teori perilaku konsumen.
o
Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen.
o
Mengetahui tipe-tipe perilaku konsumen.
o
Mengetahui sifat perilaku konsumen.
1.4
Manfaat
Bagi Penulis :
o
Untuk menerapkan ilmu
dan teori selama perkuliahan
Bagi Masyarakat :
o
Diharapkan dapat
bermanfaat untuk memberikan contoh mengenai mengapa produsen perlu mengamati
perilaku konsumen khususnya
bagi para produsen yang baru saja membuka usahanya.
Bagi Mahasiswa dan Pembaca :
o
Diharapkan dapat
bermanfaat untuk memberi tahu bagaimana caranya membuka usaha dan langkah
pertama yang dilakukan adalah mengamati permintaan pasar dan mengamati perilaku
masyarakat yang lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Produsen
Pengertian
produsen adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk
badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri
maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
berbagai bidang ekonomi.
Bentuk atau wujud dari
produsen :
o
Orang perorangan,
yakni setiap individu yang melakukan kegiatan usahanya secara seorang diri.
o
Badan usaha, yakni
kumpulan individu yang secara bersama-sama melakukan kegiatan usaha. Badan
usaha selanjutnya dapat dikelompokkan kedalam dua kategori, yakni:
o
Badan hukum.
Menurut hukum, badan usaha yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori badan
hukum adalah yayasan, perseroan terbatas dan koperasi.
o
Bukan badan
hukum. Jenis badan usaha selain ketiga bentuk badan usaha diatas dapat
dikategorikan sebagai badan usahan bukan badan hukum, seperti firma, atau
sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha secara insidentil. Misalnya,
pada saat mobil Anda mogok karena terjebak banjir, ada tiga orang pemuda yang
menawarkan untuk mendorong mobil Anda dengan syarat mereka diberi imbalan Rp.
50.000,-. Tiga orang ini dapat dikategorikan sebagai badan usaha bukan badan
hukum.
2.2.Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah
proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam
beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian.
Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang
terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian
produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi
(penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk
setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di
dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut.
Konsumen dapat merupakan seorang individu
ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi,
mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam
kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut
geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
Pengertian Perilaku
Konsumen menurut para ahli :
Menurut Engel,
Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “…. Those actions
directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and
services, including the decision processes that precede and follow this action”
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung
dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan–tindakantersebut.
Menurut Mowen
(1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the
exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services,
experiences, and ideas”.
Perilaku konsumen
adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang
atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American
Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi
dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia
melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen
mengikutkan pikiran dan perasaanyang dialami manusia dan aksi yang dilakukan
saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan
pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku
konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan,
pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
Katona (dalam
Munandar, 2001) memandang perilaku konsumen sebagai cabang ilmu dari perilaku
ekonomika (behavioral economics). Selain itu, menurut Dieben (2004) perilaku
konsumen adalah “the decision process and physical activity individuals engange
in when evaluating, acquiring, using or disposing of goods and services”
mencakup perolehan, penggunaan disposisi produk, jasa, waktu, dan gagasan.
Dalam perilaku konsumen terdapat consumer dan customer.
Menurut Engel
(dalam Mangkunegara, 2002) mengemukakan bahwa perilaku konsumen dapat
didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat
dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk
proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan
tersebut. Loudon dan Bitta (1984) mendefinisikan perilaku konsumen yaitu
sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang
dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, mempergunakan barang-barang dan
jasa.
Menurut Peter dan Oslo (dalam Rangkuti, 2002)
menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh
dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan
aspek pertukaran dalam hidup mereka.
Gerald Zaltman
dan Melanie Wallendorf menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan proses dan hubungan sosial yang dilakukan oleh individu,
kelompok dan oraganisasi dalam mendapatkan, menggunakan sesuatu produk sebagai
suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber
lainnya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan
proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau
jasa ekonomi yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Selain itu
merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan
menghabiskan produk dan jasa.
2.3.Tipe-tipe Perilaku
Konsumen
Menurut Wilkie (1990),
tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat
berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi
merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Budget
Allocation (Pengalokasian budget)
2. Product
Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
3. Store
Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
4. Brand
and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
2.4.Jenis – jenis Teori
Perilaku Konsumen
1. Teori
Ekonomi Mikro
Teori ini beranggapan bahwa
setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan
berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh
kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding
atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang
sama untuk beberapa produk yang lain.
2. Teori
Psikologis
Teori ini mendasarkan diri
pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan
lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku
konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung.
3. Teori
Antropologis
Teori ini juga menekankan
perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat
luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
2.5.Manfaat Perilaku
Konsumen
Perilaku konsumen sangat
beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna. terdapat dua kelompok
pemanfaat: kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang berorientasi
implementasi (Peter dan Olson, 1999). Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau
produsen adalah mampu:
1. Membujuk konsumen untuk membeli produk
yang dipasarkan.
2. Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak
dan berpikir, agar pemasar atau produsen mampu memasarkan produknya dengan
baik.
3. Memahami mengapa dan bagaimana konsumen
mengambil keputusan, sehingga pemasar atau produsen dapat merancang strategi
pemasaran dengan baik.
2.6.Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1. Individual
Determinants of Consumer Behavior
o Demografis, psikografis, dan kepribadian
Demografis berhubungan dengan ukuran,
struktur, dan pendistribusian populasi. Demografis berperan penting dalam
pemasaran.
o Motivasi konsumen
Motivasi konsumen mewakili dorongan
untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis
melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
o Pengetahuan konsumen
Misalnya apakah makanan organik itu,
kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya, manfaatnya bagi kesehatan, dan
lain-lain.
o Intensi,
sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen
Intensi adalah
pendapat subjektif mengenai bagaimana seseorang bersikap di masa depan. Sikap
mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh seseorang. Kepercayaan
dapat didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua
atau lebih benda. Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki pengaruh (seperti
mood seseorang) atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif maupun negatif
tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga memiliki pengaruh terhadap
penentuan sikap seorang konsumen.
2. Environmental
Influences on Consumer Behavior
o Budaya, etnisitas, dan kelas social
Budaya adalah
kumpulan nilai, ide, artefak, dan simbol-simbol lain yang membantu seseorang
untuk berkomunikasi, mengartikan, dan mengevaluasi sebagai bagian dari suatu
lingkungan. Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu budaya
dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Kelas sosial dapat
didefinisikan sebagai divisi yang bersifat relatif permanen dan homogenus dalam
suatu kumpulan sosial dimana individual atau keluarga saling bertukar nilai,
gaya hidup, ketertarikan, kekayaan, status, pendidikan, posisi ekonomi, dan
perilaku yang sama.
o Keluarga dan pengaruh
rumah tangga
Misalnya
kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan
makanan bayi, dan lain-lain.
o Kelompok dan pengaruh
personal
Suatu perilaku
konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya.
Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempengaruhi
perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit,
tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference group
mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan
sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting dalam
membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang
lain. Ketiga, reference group menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan norma
dalam sebuah kelompok sosial.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Saat
kita memahami perilaku konsumen, kita bisa melihat perbedaan-perbedaan produk
yang ditawarkan berbagai produsen dengan jenis benda yang sama, misalkan
produsen A memberikan warna yang berbeda dari produsen lain, sedangkan produsen
B memberikan motif yang membedakan dengan produsen lain, begitu juga dengan
Produsen C dan seterusnya yang akan memberikan sesuatu nilai lebih agar
konsumen merasa puas dengan berbagai macam keuunggulan yang ditawarkan oleh
para produsen tersebut.
Selain
mempelajari kepuasan konsumen kita juga dapat mengamati bagaimana pemasaran
suatu produk baik melalui iklan atau dengan cara produsen itu sendiri. sebagai
contoh adalah pemasaran produk-produk cat dari berbagai produsen yang
kini lebih sering memasarkan produknya pada iklan di TV. Hal ini tanpa disadari
para produsen cat mengerti bahwa banyak konsumen yang akan lebih tertarik
apabila terdapat berbagai macam warna serta contoh detail warna untuk rumah
mereka.
Oleh
karena itu pelajaran perilaku konsumen ini sangat penting sekali untuk diamati
agar suatu produk dapat bersaing ketat dengan keunggulannya masing-masing.
DAFTAR
PUSTAKA
\
Tidak ada komentar:
Posting Komentar