Blogger Widgets
Selamat datang diblog saya ini semoga anda semua senang dan terinspirasi

Kamis, 23 Januari 2014

MENGAPA PRODUSEN PERLU MENGAMATI PERILAKU KONSUMEN



 
Disusun Oleh :

        Miftachul Surun
       (14211471)

   
                                                                      2014

3EA04




                                        Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma






KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan  ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga paper ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Mujiana selaku dosen dalam mata kuliah perilaku konsumen yang telah membimbing saya dalam pembuatan paper ini.

Harapan saya semoga paper ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi paper  ini sehingga kedepannyadapatlebihbaik.

Tugas paper ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan paper ini.





Jakarta, 23 Januari 2014



                                                                                                                        Penyusun


















  
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
            Konsumen sebagai suatu faktor penting bagi produsen sebagai acuan dalam menghasilkan suatu produk yang dibutuhkan konsumen. Dengan memahami perilaku konsumen, para produsen bisa menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen dan tentunya bisa mendapatkan keuntungan yang lebih apabila mencapai atau bahkan melebihi target penjualan. Namun pada kenyataannya para produsen terkadang kurang berorientasi pada konsumen bahkan cenderung tidak memperhatikan kepuasan konsumen sebagai tujuan utama pemasaran produknya. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa akan tetap ada taraf ketidak puasan konsumen terhadap suatu produk yang di produksi oleh produsen. Maka itu setiap produsen yang baru ataupun yang sudah lama berkecimpung di dunia pemasaran harus mulai menerapkan konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen, tentunya mengutamakan kepuasan setiap konsumen.
      Disini juga mengingatkan bahwa konsumen merupakan aset utama yang paling berharga bagi setiap produsen. Maka apabila sebagai produsen bisa memberikan yang terbaik kepada konsumennya, tentunya konsumen juga akan memberikan yang terbaik bagi produsen terutama dalam hal pemasaran produknya seperti halnya merekomendasikan suatu produk kepada rekan-rekan kerjanya.  

      1.2.Rumusan Masalah
Seperti yang sudah dijelaskan pada latar belakang di atas, penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
o   Apa pengertian produsen?
o   Apa pengertian perilaku konsumen ?
o   Apa saja tipe-tipe perilaku konsumen ?
o   Apa jenis-jenis teori perilaku konsumen ?
o   Apa manfaat perilaku konsumen ?
o   Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ?
o   Mengapa produsen perlu mengamati perilaku konsumen ?

1.3.Tujuan Penulisan
Sesuai yang diuraikan pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, penulisan ini bertujuan untuk :
o   Memahami manfaat perilaku konsumen.
o   Mengetahui pengertian dan pemahaman perilaku konsumen.
o   Mengetahui jenis-jenis teori perilaku konsumen.
o   Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
o   Mengetahui tipe-tipe perilaku konsumen.
o   Mengetahui sifat perilaku konsumen.



1.4  Manfaat
      Bagi Penulis :
o   Untuk menerapkan ilmu dan teori selama perkuliahan
      Bagi Masyarakat :
o   Diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan contoh mengenai mengapa produsen perlu mengamati perilaku konsumen khususnya bagi para produsen yang baru saja membuka usahanya.
      Bagi Mahasiswa dan Pembaca :
o   Diharapkan dapat bermanfaat untuk memberi tahu bagaimana caranya membuka usaha dan langkah pertama yang dilakukan adalah mengamati permintaan pasar dan mengamati perilaku masyarakat yang lainnya.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Produsen
Pengertian produsen adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

Bentuk atau wujud dari produsen :
o   Orang perorangan, yakni setiap individu yang melakukan kegiatan usahanya secara seorang diri.
o   Badan usaha, yakni kumpulan individu yang secara bersama-sama melakukan kegiatan usaha. Badan usaha selanjutnya dapat dikelompokkan kedalam dua kategori, yakni:
o   Badan hukum. Menurut hukum, badan usaha yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori badan hukum adalah yayasan, perseroan terbatas dan koperasi.
o   Bukan badan hukum. Jenis badan usaha selain ketiga bentuk badan usaha diatas dapat dikategorikan sebagai badan usahan bukan badan hukum, seperti firma, atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha secara insidentil. Misalnya, pada saat mobil Anda mogok karena terjebak banjir, ada tiga orang pemuda yang menawarkan untuk mendorong mobil Anda dengan syarat mereka diberi imbalan Rp. 50.000,-. Tiga orang ini dapat dikategorikan sebagai badan usaha bukan badan hukum.


2.2.Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau  kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user. Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.


 
Pengertian Perilaku Konsumen menurut para ahli :
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “…. Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action” Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan–tindakantersebut. 
Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas”.
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaanyang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
Katona (dalam Munandar, 2001) memandang perilaku konsumen sebagai cabang ilmu dari perilaku ekonomika (behavioral economics). Selain itu, menurut Dieben (2004) perilaku konsumen adalah “the decision process and physical activity individuals engange in when evaluating, acquiring, using or disposing of goods and services” mencakup perolehan, penggunaan disposisi produk, jasa, waktu, dan gagasan. Dalam perilaku konsumen terdapat consumer dan customer.
Menurut Engel (dalam Mangkunegara, 2002) mengemukakan bahwa perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Loudon dan Bitta (1984) mendefinisikan perilaku konsumen yaitu sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, mempergunakan barang-barang dan jasa.
 Menurut Peter dan Oslo (dalam Rangkuti, 2002) menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.
Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan proses dan hubungan sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok dan oraganisasi dalam mendapatkan, menggunakan sesuatu produk sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber lainnya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Selain itu merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa.


2.3.Tipe-tipe Perilaku Konsumen
Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
1.      Budget Allocation (Pengalokasian budget)
2.      Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
3.      Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
4.      Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)

2.4.Jenis – jenis Teori Perilaku Konsumen
1.  Teori Ekonomi Mikro 
Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain.

2.   Teori Psikologis
Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung.

3.   Teori Antropologis
Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.

2.5.Manfaat Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna. terdapat dua kelompok pemanfaat: kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang berorientasi implementasi (Peter dan Olson, 1999). Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau produsen adalah mampu:
1.               Membujuk konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.
2.               Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berpikir, agar pemasar atau produsen mampu memasarkan produknya dengan baik.
3.               Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan, sehingga pemasar atau produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik.
 


2.6.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1.   Individual Determinants of Consumer Behavior
o Demografis, psikografis, dan kepribadian
            Demografis berhubungan dengan ukuran, struktur, dan pendistribusian populasi. Demografis berperan penting dalam pemasaran.
o Motivasi konsumen
            Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
o Pengetahuan konsumen
            Misalnya apakah makanan organik itu, kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya, manfaatnya bagi kesehatan, dan lain-lain.

o Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen
Intensi adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana seseorang bersikap di masa depan. Sikap mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh seseorang. Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua atau lebih benda. Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki pengaruh (seperti mood seseorang) atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif maupun negatif tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga memiliki pengaruh terhadap penentuan sikap seorang konsumen.

2. Environmental Influences on Consumer Behavior
o  Budaya, etnisitas, dan kelas social
Budaya adalah kumpulan nilai, ide, artefak, dan simbol-simbol lain yang membantu seseorang untuk berkomunikasi, mengartikan, dan mengevaluasi sebagai bagian dari suatu lingkungan. Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu budaya dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai divisi yang bersifat relatif permanen dan homogenus dalam suatu kumpulan sosial dimana individual atau keluarga saling bertukar nilai, gaya hidup, ketertarikan, kekayaan, status, pendidikan, posisi ekonomi, dan perilaku yang sama.

o  Keluarga dan pengaruh rumah tangga
Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain.
o  Kelompok dan pengaruh personal
Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference group mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, reference group menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok sosial.




BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Saat kita memahami perilaku konsumen, kita bisa melihat perbedaan-perbedaan produk yang ditawarkan berbagai produsen dengan jenis benda yang sama, misalkan produsen A memberikan warna yang berbeda dari produsen lain, sedangkan produsen B memberikan motif yang membedakan dengan produsen lain, begitu juga dengan Produsen C dan seterusnya yang akan memberikan sesuatu nilai lebih agar konsumen merasa puas dengan berbagai macam keuunggulan yang ditawarkan oleh para produsen tersebut.
Selain mempelajari kepuasan konsumen kita juga dapat mengamati bagaimana pemasaran suatu produk baik melalui iklan atau dengan cara produsen itu sendiri. sebagai contoh adalah pemasaran produk-produk cat dari berbagai  produsen yang kini lebih sering memasarkan produknya pada iklan di TV. Hal ini tanpa disadari para produsen cat mengerti bahwa banyak konsumen yang akan lebih tertarik apabila terdapat berbagai macam warna serta contoh detail warna untuk rumah mereka.
Oleh karena itu pelajaran perilaku konsumen ini sangat penting sekali untuk diamati agar suatu produk dapat bersaing ketat dengan keunggulannya masing-masing.




DAFTAR PUSTAKA
\
 




























 







 






   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar