Blogger Widgets
Selamat datang diblog saya ini semoga anda semua senang dan terinspirasi

Kamis, 07 November 2013

KEPUTUSAN PEMBELIAN



                          Keputusan Pembelian Honda Beat


                       2013
                             
                                        
                                     Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma



BAB I
PENDAHULUAN

Sepeda motor merupakan kendaraan berdua yang ditenagai oleh sebuah mesin, sekarang ini pengguna sepeda motor semakin meningkat. Produk sepeda motor yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas yaitu Honda, Yamaha, dan Suzuki. Namun salah satu merk  yang digemari oleh sebagian masyarakat sejak dahulu adalah merk Honda. Untuk menghadapi persaingan tersebutproduk Honda selalu menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana disesuaian dengan perkembangan jaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satupembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Disamping itu perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendapatan.



BAB II
TINJAUAN PUSAKA

2.1 Konsumen dan Perilaku Konsumen
Ada beberapa konsep pemasaran yang dapat dianut oleh param manajer dalam melakukan pengembangan strategi untuk mencapai tujuan pemasaran. Salah satu konsepnya yang paling kontemporer adalah konsep yang berorientasi konsumen. Para manajer dalam perusahaan yang menganut konsep ini berusaha menghasilkan apa yang diinginkan oleh konsumennya.
Orientasi konsumen ini sangatlah erat kaitannya dengan pemahaman tentang perilaku konsumen. Dalam menjalani aktivitas bisnis, mengetahui dinamika perilaku konsumen merupakan tugas yang sangat penting, apalagi dalam kondisi perkembangan teknologi yang sangat pesat. Para manajer harus mampu mengantisipasi segala bentuk perubahan yang terjadi pada konsumennya, dengan demikian para manajer tersebut dapat dengan cepat
mengantisipasi keinginan konsumen. Jika keinginan konsumen dapat dipenuhi oleh perusahaan, maka keuntungan akan berada pada perusahaan tersebut.

2.1.1 Definisi Konsumen
Menurut Sumarwan (2002), istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang atau jasa untuk digunakan sendiri atau untuk kebutuhan anggota keluarga. Misalnya membeli rumah, mobil dan lain sebagainya. Sedangkan konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, swasta, pemerintahan, universitas, yayasan, dan lembaga lainya. Semua organisasi tersebut harus membeli produk peralatan dan jasa untuk menjalankan seluruh aktivitas organisasinya. Bagi pelaku usaha konsumen individu dan konsumen organisasi adalah sama pentinganya. karena kedua konsumen tersebut memberikan sumbangan yang sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.

2.1.2 Model Perilaku Konsumen, (Engel, et al 1994)
Menurut Engel et al 1994, perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk alasan dan keputusan sebelum dan sesudah mengkonsumsi. Model dasar dari proses keputusan konsumen diperluas untuk mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi dan membentuk perilaku proses keputusan.


2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut (Engel,2000) terdiri dari Pengenalan kebutuhan, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Pembelian, dan Hasil.

2.2.1 Pengenalan Kebutuhan
Menurut (Engel,2000) pada tahap ini, konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan. Konsumen merasakan kondisi aktual yang berbeda dengan keadaan yang diinginkan, hal ini membuat konsumen mengenali kebutuhannya. Misalkan; mobilitas konsumen yang sangat tinggi, konsumen mulai mengenali kebutuhannya akan telepon genggam.

2.2.2 Pencarian Informasi
Menurut (Engel,1995) pada tahap ini, konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal). Setelah mengenali kebutuhannya, konsumen mencari informasi yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhannya. Informasi yang didapat dari dirinya sendiri, seperti; pengalaman pribadi dan ingatan konsumen akan sesuatu hal yang relevan dengan kebutuhannya, disebut dengan pencarian internal. Sedangkan yang dimaksud dengan pencarian eksternal adalah ketika konsumen mencari informasi dari lingkungannya, seperti; iklan, pengalaman kawan dekatnya, pendapat masyarakat, dan sebagainya.

2.2.3 Evaluasi Alternatif
Menurut (Engel,2000), pada tahap ini, konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. Pencarian internal dan eksternal yang diperoleh konsumen kemudian dievaluasi, hingga ke arah yang sesuai dengan harapan konsumen dalam memuaskan kebutuhannya. Setelah itu konsumen menyempitkan pilihan hingga ke alternatif yang akan dipilih. Sedangkan menurut Sumarwan (2002), evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, serta memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses ini, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

2.2.4 Pembelian
Menurut (Engel,2000) pada tahap pembelian, konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. Evaluasi yang telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukan pembelian. Jika ia mengalami kegagalan untuk melakukan pembelian produk/ jasa yang diinginkannya (alternatif yang dipilih), konsumen melakukan pembelian ke alternatif lain atau alternatif pengganti yang masih dapat diterima.

2.2.5 Hasil
Menurut (Engel,2000), pada tahap ini, konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan. Setelah mengkonsumsi alternatif yang dipilih, konsumen kembali melakukan evaluasi terhadap barang/ jasa yang dikonsumsinya. Jika kinerja barang/ jasa yang digunakannya telah sesuai dengan harapannya,
maka konsumen tersebut akan merasa puas. Begitu pula sebaliknya, jika kinerja barang/ jasa yang digunakannya tidak sesuai dengan harapannya, maka konsumen tersebut akan merasa tidak puas. Pada tahap ini, kita bias melihat Keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : pendirian orang lain, risiko, tindakan pasca pembelian konsumen dan tindakan pasca pembelian di pihak perusahaan.



BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Konsep Honda Beat
Konsep dasar mekanisme CVT ( baca mesin matik ) sudah dibayangkan Leonardo da Vinci dalam coretan gambarnya. CVT jenis torodial baru pertama kali dipatenkan di Eropa pada tahun 1886, dan di Amerika Serikat pada tahun 1935.

Mendahului pabrikan vespa dan merk JEPANG LAINNYA, Honda memproduksi skutik bertenaga 50cc, FC50 di jepang. Uniknya, dikenal dengan julukan Honda Beat(lets get the beat jaman dulu he). Motor dengan rem tromol depan belakang ini udah dilengkapi dengan starter elektrik, mampu mencapai top speed 60 km/h.
3.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Honda adalah Untuk mengambil dan memimpin di pasar motor Indonesia dengan membuat mimpi pelanggan menjadi kenyataan, menciptakan sukacita kepada pelanggan dan memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia. Sedangkan Misi Honda adalah menciptakan solusi mobilitas kepada masyarakat dengan produk dan layanan terbaik. Mencermati visi dan misi perusahaan tersebut cukup menarik. Bagaimanapun visi merupakan cita – cita yang ingin di capai seseorang atau organisasi. Artinya cita - cita yang di lontarkan oleh Honda Motor sangat relefan dengan keinginan calon konsumennya. Mewujudkan mimpi pelanggan, artinya perusahaan akan selalu berusaha untuk mewujudkan keinginan konsumen. Dari Visi tersebut jelas konsep strategi bisnis mengarah kepada Orientasi Pasar (keinginan pasar).

Sesuai pendapat Cravens:1996, bahwa Visi mencakup pengambilan keputusan dimana, kapan dan bagaimana. Mari kita perhatikan, Honda memproduksi dan memasarkan kendaraan bermotor di Indonesia. Mulai di produksi sejak tahun 1971 dan selalu berkembang hingga memiliki komponen atau perangkat produksi dan sistem pemasaran serta evaluasi yang lengkap. Selanjutnya honda mengembangkan produk sesuai dengan keinginan konsumen atau melihat harapan konsumen. Minimal dengan slogan “One Heart”, terkenal irit dan citra bahwa mesin awet, adalah salah satu bukti bagaimana perusahaan Honda (AHM) mengendalikan pasar sesuai dengan keinginan pasar itu sendiri. Terkat misi perusahaan, nampaknya untuk mempertahankannya Honda telah memiliki strategi tersendiri. Bukti adalah munculnya berbagai jenis atau tipe kendaraan yang ditawarkan ke masyarakat. Artinya Honda mengeluarkan produk mengikuti perubahan pasar. Hal ini setidaknya untuk menjawab pendapat Philip Kotler : 1997 yang menyebutkan bahwa lama kelamaan perusahaan akan kehilangan minat pada misinya atau misi tersebut akan tidak relevan dengan perubahan kondisi pasar. Tetapi saya berpendapat apabila ada kosistensi terhadap misi itu sendiri, maka kepercayaan konsumen tetap ada, dan keuntungannya adalah visi perusahaan juga akan terjaga. Artinya kelangsungan perusahaan selalu dapat dipertahankan dengan baik.


3.3 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Informasi mengenai proses pengambilan keputusan pembelian diperoleh dari konsumen Toyota Avanza yang sedang melakukan service di Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor atau konsumen yang baru membeli Toyota Avanza di Toyota PT.Setiajaya Mobilindo Bogor. Informasi tahapan proses keputusan pembelian ini meliputi lima tahap, yaitu : (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif,(4) keputusan pembelian dan (5) perilaku pasca pembelian.

3.4 Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen
Kotler dan Armstrong dalam Dani (2009) menyatakan “keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis pembeli, serta strategi pemasaran”.

a.      Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen.Perusahaan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli.Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang.Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
Setiap kebudayaan terdiri dari subbudaya-subbudaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

b.     Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen.Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil.Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung.Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.

c.     Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

d.      Faktor Psikologis
Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.

e.      Faktor Marketing Strategy
Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberi tahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah
1)  Barang,
2)   Harga,
3)   Periklanan, dan
4)  Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.

Berkowitz dalam Dani (2009) menambahkan satu faktor lain yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen, yakni faktor situasional. Faktor situasional adalah kondisi sesaat yang muncul pada tempat dan waktu tertentu.Kemunculanya terpisah dari diri produk maupun konsumen (Assael dalam Dani, 2009).
Belk dalam Dani (2009) mendifinisikan situasi sebagai semua faktor yang utama terhadap tempat dan situasi yang tidak menurut pengetahuan seseorang (intra-individual) dan stimuli (alternatif pilihan) dan memiliki bukti dan pengaruh sistematis pada perilaku saat itu.


 
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
banyaknya produk yang mewakili harapan konsumen serta tanggapan penerimaan konsumen terhahadap produk Honda itu sendiri. Setidaknya di buktikan dengan angka penjualan yang rekatif selalu bersaing dan memimpin otomotif motor di Indonesia. Artinya fungsi penawaran dan permintaan dalam sistem perekonomian tercipta dengan saling memberikan keuntungan berdasarkan factor budaya, social, psikologi dan pribadi

4.2 Saran
Berdasarkan pada analisis dan kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian ini, maka saran-saran yang dapat diajukan adalah:

4.2.1 Saran untuk Perusahaan
Pihak perusahaan perlu memantau apa kendala bagi konsumen ketika memliki sebuah kendaraan yang telah dibeli dari perusahaanya, sehingga konsumen akan merasa lebih aman dan nyaman.Perusahaan Honda lebih memperhatikan sebuah komunitas yang mendasarkan atas Perusahaanya yang akan menjadi daya tarik dalam suatu produk yang dijualkanya.

4.2.2 Saran Untuk Penelitian Mendatang
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap variabel-variabel selain identitas, nilai, dan aktivitas yang termasuk dalam stratagi komunitisasi pemasaran yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dikarenakan, dalampenelitian ini ketiga variabel tersebut hanya mampu menjelaskan 68.6% variasi keputusan pembelian konsumen.Penelitian ini belum memasukkan variabel atau faktor lain yang mungkin dapat memengaruhi dan menyempurnakan hasil penelitian ini.







































Tidak ada komentar:

Posting Komentar